Sukmajaya | https://jurnaldepok.buzz
Wali Kota Depok, Mohammad Idris harus babak belur diserang pasangan calon wali-wakil wali Kota Depok nomor urut 02, H. Supian Suri-Chandra Rahmansyah lantaran diduga tidak netral dalam gelaran Pilkada Depok.
Dalam kesempatan itu, Supian menyebut Idris yang diduga telah mengkondisikan pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memilih pasangan calon IBH-Ririn.
“Pak Imam, Pak Imam, saya menyampaikan ini saya ingin ASN berada di tengah-tengah netral, karena saya melihat baru saja dua hari yang lalu Pak Wali mengundang dan memanggil pejabat eselon II melalui Bu Nina, tuh ada Bu Nina,” ujar Supian dalam debat tadi malam.
Tak hanya itu, Supian juga membongkar Idris telah memanggil eselon III ke ruangnya untuk memberikan dukungan kepada Paslon nomor 1.
“Pak Wali juga meminta dukungan dana untuk membantu paslon nomor 1. Buat saya ini sudah enggak adil, saya enggak dapat support apa-apa, enggak boleh begitu Pak Wali,” paparnya.
Ia juga merasa kasihan dengan sikap Idris yang terlalu berpihak membela paslon 01.
“Kasihan esselon II, kasihan esselon III, dipanggil ke ruangan dimintain dukungan, kasihan Pak Wali, biarin mereka menentukan pilihannya sendiri,” ungkapnya.
Sebelumnya di awal debat paslon Supian-Chandra kembali menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga.
Dalam debat ketiga Pilkada Depok 2024 yang disiarkan TVRI pada, Kamis (21/11/2024) malam, Supian menyoroti berbagai program unggulannya, termasuk layanan pengaduan 1×24 jam yang siap menjawab keluhan warga kapan saja.
“Kita akan siapkan Pak Lurah dan Pak Camat untuk tinggal di wilayah tempat kerjanya. Layanan pengaduan 1×24 jam ini akan berkolaborasi dengan seluruh forkopimda. Warga Depok bisa mengadu kapan saja, dan langsung ditindaklanjuti,” ujar Supian.
Tidak hanya itu, pasangan dengan visi Bersama Depok Maju ini juga akan mengembalikan pelayanan administrasi kependudukan ke tingkat kelurahan. Hal ini diharapkan dapat mempermudah warga dalam mengurus dokumen penting tanpa harus menempuh perjalanan jauh.
Dalam aspek kerukunan, Supian-Chandra menegaskan pentingnya kolaborasi dengan Kementerian Agama dan penguatan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB).
“Kami ingin membangun Depok sebagai kota yang toleran dengan memperkuat program-program untuk kerukunan antarumat beragama,” tambahnya.
Pasangan ini juga tak luput membahas tantangan besar Depok, seperti masalah aglomerasi, sampah, kemacetan, banjir, dan lapangan pekerjaan.
“Inilah momen untuk menyelesaikan PR besar ini bersama-sama. Kami siap menghadirkan solusi nyata untuk warga,” tegas Supian.
Di bidang sosial, Supian-Chandra menjanjikan program makan siang bergizi gratis dan mendukung revolusi putih sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas hidup warga.
Mereka juga berkomitmen untuk mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai solusi penyediaan tenaga kerja terampil.
Dalam hal keamanan dan ketertiban, Supian menekankan kolaborasi dengan forkopimda dan seluruh pemangku kepentingan.
“Kami ingin Depok menjadi kota yang aman, tertib, dan nyaman bagi semua warganya,” tutupnya.
Dengan visi besar ini, Supian-Chandra optimistis dapat membawa Depok menuju perubahan yang lebih baik melalui kebersamaan semua elemen masyarakat. n Rahmat Tarmuji